KARENA MEREKA TIDAK TAHU

KARENA MEREKA TIDAK TAHU
Bismillah…
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia (QS Al Israa’ : 28).
Tugasku memang belum selesai, dan takkan pernah selesai sampai ajal menjemputku. Tugasku sebagai seorang anak yang harus berbakti kepada mereka. Yah, seandainya mereka tahu bahwa aku lebih memahami arti keberbaktian itu setelah aku hijrah di manhaj salaf tentunya mereka melarangku untuk bermajelis dengan orang yang berilmu. Seandainya mereka tahu akan hal itu.
Ya, walaupun aku harus mengurungkan dulu niat mulia ku untuk menuntut ilmu din yang syar’i. walaupun aku harus berikhtilath di lembaga yang bernama kuliah. Walaupun aku harus membungkam keinginan-keinginanku dalam menjalani sunnah. Walaupun aku harus mengorbankan diriku yang memang tak sebanding dengan apa yang mereka korbankan untukku. Aku mencoba menjadi anak yang terbaik bagi mereka. Mempersembahkan cintaku kepada mereka sebagai investasi mereka yaitu mencoba menjadi anak yang sholihah. Namun, ternyata hal itu dipandang sia-sia bagi mereka, dipandang tak berguna, dan dipandang ekstrim. Yah, biarkan aku diam daripada aku harus membela diri. Namun sayang kediamanku dibilang keras. Kediamanku dikatakan membantah ucapan mereka.
Seandainya mereka tahu akan hal itu…
Ya, seandainya mereka tahu, betapa sering aku menangis karena membayangkan aku tak dapat membahagiakan mereka nantinya. Sungguh tersedak-sedak aku membunyikan tangisanku jikalau aku membayangkan itu. Namun, aku bukanlah tipe orang yang bisa dengan mudah menampakkan sayang di hadapan mereka, yang menampakkan wajah melankolis di hadapan mereka. Aku selalu berusaha menjadi kuat di hadapan mereka.
Seandainya mereka tahu akan hal itu..
Betapa indahnya manhaj yang mulia ini mengajarkan untuk berbakti kepada orangtuanya. Betapa indahnya bagaimana mengajarkan kasih sayang kepada orangtua. Betapa indahnya mengajarkan untuk tetap menaati selama tidak dalam kemaksiatan. Yah, meskipun aku memang belum bisa 100 persen menjalaninya.
Seandainya mereka tahu akan hal itu..
Di zaman yang fitnah ini, tentunya kemuliaan seorang muslim adalah bagaimana dia mendalami dan menjalani sunnah ketika banyak yang meninggalkannya. Yah, sebagaimana insan yang mulia (sholallahu’alayhi wassalam) yang memuji orang-orang asing, “berbahagialah”.
Yah, sungguh aku memang bukanlah permata yang berharga bagi mereka, mungkin hanya sebutir pasir. Aku hanyalah seorang manusia yang ingin membahagiakan mereka, tidak hanya di dunia ini namun juga di akhirat nanti. Aku ingin menjadikan mereka bahagia dan aku ingin mereka tak tahu bahwa aku telah membahagiakan mereka. Aku ingin membahagiakan mereka walaupun aku harus bersembunyi. Yah, aku tak pernah berhenti berharap agar Alloh memberikan hidayah kepada mereka untuk berdiri bersamaku agar sama-sama membela dan mengamalkan sunnah.
***

Aku membaca di sebuah layar sambil menangis..
“Mereka tidak tahu ukh.. iyaa mereka tidak tah. Karena mereka tidak tahu, makanya seperti itu.. seandainya mereka tahu, mungkin mereka ga akan menyia-nyiakan seorang anak yang berpegangteguh di jalan sunnah dan berusaha menjaga iffahnya. Seorang ana, yang mereka rasa kalau anak itu adalah anak yang tidak menuruti perkataan mereka.. padahal jauh dari pandangan itu.. sang anak berusaha sebaik mungkin untuk berbakti kepada keduanya, walaupun merelakan keinginan untuk ke ma’had, keinginan untuk bisa pakai cadar, keinginan menjauhkan diri dari ikhtilat.. itulah ujiannya.. sabar yaa ukhti fillah.. karena dakwah salaf tidak harus mendahulukan keinginan sendiri.. tetaplah berbakti kepada keduanya ukh.. karena bagaimanapun orangtua, kita harus bisa memahami mereka.. berbuat baiklah kepada ibu dan bapak.. jangan kamu berkata ‘ah’. Sungguh ukh, mumpung masih diberi kesempatan untuk bersama mereka.. maka berbaktilah.”
Dan aku tak pernah berhenti berharap agar mereka tahu suatu saat nanti..

***
Permasalahan yang sering turun naik..

  1. No trackbacks yet.

Leave a comment